Langsung ke konten utama

Belakangan ini suka melamun

Pribadi yang bodoh adalah pribadi yang lebih mengutamakan pemikiran terlebih dahulu, bukannya perbuatan.

Plonggoh. Sebenarnya apasih arti plongoh itu sendiri, dan kenapa aku berani memakai kata ini yang mana sebagian orang memilih mempampangkan nama atau nama kerennya dalam blog pribadi mereka, dan plongoh? Apakah ini adalah nama kerenku dan dari mana kata ini bisa disebut keren?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku ingin mematahkan mitos, lusa kemaren aku berada di pesisir selatan pulau jawa, lebih tepatnya di pantai wedi ombo gunung kidul! Tak sendiri aku disitu, ada teman-temanku juga. Disana aku berenang memaki celana yang berwarna hijau! Mungkin aku terlalu ngegas nulisnya, ehehehe. maaf.

Kita sering mendengar dari cerita cerita masyarakat yang isinya kurang lebih begini "Barang siapa yang memakai baju atau pakaian yang bewarna hijau di pantai laut selatan, maka kita akan terbawa arus dan ditenggelamkan oleh pengasa laut disana" Tapi nyatanya aku yang memakai celana bewarna hijau tanpa memakai bajupun sekarang masih bisa hidup. Ternyata itu hanya mitos. Sedeng.

Belakangan ini aku sering berlibur, pantai jadi salah satu tempat destinisinya. Masih banyak lagi yang lain. Seperti gunung atau tempat favorite saya yaitu kasur! Saya meliburkan diri dari pekerjaan, untuk alasan apa saya juga tidak tahu. Entah kenapa saya bosan, maka dari itu saya memilih untuk berlibur dengan niat setelah berlibur akan ada refresing baru, semangat baru juga! Setelah cuti lewat bukannya saya kerja, tapi kok malah nambah terus berliburnya alias meliburkan diri. Ehehehe..

Belakangan ini saya juga sering melamun, biang keladinya adalah orang yang pernah merasakan muda. Ya orang tua! Bilang saja saya kebingungan, bingung kenapa? bingung karena sesuatu yang mungkin saya belum tahu alasannya. Jadi melamun itu ada karena asas kebingungan kita antara dua jalan yang berbeda yaitu ekspetasi dan realita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudut pandang atheis

Bukan jalan tuhan menyesatkan, tapi karena susut pandang atheis kita yang membuat itu semua terjadi Kalau baca berita belakangan ini, sungguh sangat disayangkan. Agama menjadi buntut ekor kenistaan setiap manusi dibumi. Baik pelaku itu sendiri atau para pembuat berita dusta yang mementingkan visitor ketimbang mutu tulisan dan judul yang salah kaprah, alias ngga ada nyambungnya antara judul dan isi. Saat ini saja di solo lagi genting-gentingnya masalah teroris, para polisi yang biasanya makan gaji gendut sekarang mulai aktif menyuarakan pesan-pesan sinis tentang terorisme. Saya setuju dengan hal ini, sudah saatnya warga solo sadar dan intropeksi diri : Kalok memang saya ngga teroris, apakah salah satu dari keluarga saya ada yang teroris? atau tetangga saya yang bawelnya minta ampun kalau saya menaikan gigi dua di perseneling motor bebek saya? atau Mbah Por penarik becak tua kalau berjalan selalu membungkukkan badannya kedepan, yang menurut opini para warga dia lagi gendong tuyul. Apa

Hidup adalah pilihan

YOUR CHOICE!  Tenggelam dalam dunia gelap, terbawa arusnya jaman dan selalu bertanya dimanakah TUHAN-ku Hidupku bagaikan orang lumpuh yang sebenernya ngga lumpuh, , di umur 18 tahun ini kusebut dengan massa blank space atau area yang hilang. Setiap hari yang diriku lakukan hanya melihat keindahan hidup orang lain, selalu muak dengan kehidupan sendiri, dan menjadi pribadi yang gag jauh beda dengan sekantong sampah!. Lucu memang diriku sendiri lah yang membuka aib, tapi yang pengen ku share ke kalian jangan seperti diriku jadi lah diri sendiri. Pilihlah jalan yang menurut kalian itu lah jati diri hidup kalian sendiri, setiap orang punya ritme yang berbeda tapi yang penting pastikan kalian tidak menyerah atau memutuskan jalan yang salah Balikpapan       07 July 2015

Waktu

Sumber sudah tertera! "Jangan gengsi, terus kejar mimpi. Setiap kali ragu hinggap, berarti kamu memiliki dua pilihan : mendengar kata setan atau berjuang."  Sebagai manusia yang tumbuh setengah - setengah (bukan berarti kejantanan saya juga, itu tak perlu diragukan! ehehehe) saya bergerak terlalu lamban menyadari terlalu lamban dan berfikir pula terlalu lamban. Parahnya lagi sampai sekarang (mungkin karena kelambanan saya) saya belum memahami benar apa yang dikatakan hidup. Setiap langkah setiap jengkal tanah yang kulalui kutak pernah benar benar ada disana. Saat ini atau dengan siapa. Nampak anak kecil yang sedang menonton tv era 50'an "Cobalah menulis dengan seadanya dirimu, jangan bergurau dengan kejujuran. Tulislah dengan pengalaman yang pernah kau lakukan rasakan dan waktu yang berkurang setiap detiknya" "Itu bukumu maka itu harus kamu" - pidi baiq Hehehe. mungkin atau kadang kalian agak ribet ya membaca tuli