Kali ini aku ingin mengungkapkan keresahaanku belakangan ini, sudah berminggu - minggu tak kuat rasanya menahan perasaan ini sendiri. Bahkan dia yang ku perjuangkan pun tak mau berjuang bersamaku. Naas lah aku, aku hanya berjalan dengan kepincangan dan berputar putar sekeliling saja.
Sampai ku tahu apa alasannya, ternyata dia sudah memiliki orang lain dihatinya. Ironi! Kutuliskan sebuah puisi, maaf jika puisiku ini tak dirangkum secara baik dan sesuai hukum merangkai puisi yang benar.
Cahaya terang dikejauhan
Dibalik cendela yang tak pernah terbuka seutuhnya
Dibalik bilik yang tak pernah berubah sama sekali
Dibalik canda, senyum, marah dan rasa keingintahuan mu terhadapku
Dibalik manis atau keruhnya keadaan didalam ruang hampa dengan internet sebagai peyangga dan telepon genggam sebagai sarananya
Pertanyaan yang selalu muncul dikepalaku ialah kenapa aku bisa jatuh dipelukanmu?
Ku tak tau, sungguh! Siapa dirimu sebenarnya, kau indah, kau baik, kau perhatian itu yang kutahu
Siapa dirimu wahai bidadari didalam hatiku, apakah aku salah? yang sebenarnya kau adalah sang dewi yang bersemayam dalam kayangan sana?
Perasaanku tertanam dalam bait kata yang kau lontarkan.
Dan Bahagiaku tertuju padamu!
Ayah pidi baiq menguatkanku dengan kata katanya, aku tahu kata itu tak dibuat untukku saja. Terlebih itu urusan ayah menulis itu untuk siapa.
Kita memiliki kesamaan yang sama, atau itu hanya kebetulan?
Kurasa.. Sudah saatnya kututup bab penuh pertanyaan ini, ku beranikan tekadku untuk segera memiliki rasa yang utuh yaitu cinta. Dan itu hanya kepadamu!
Komentar
Posting Komentar