Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Cahaya terang dikejauhan

Kali ini aku ingin mengungkapkan keresahaanku belakangan ini, sudah berminggu - minggu tak kuat rasanya menahan perasaan ini sendiri. Bahkan dia yang ku perjuangkan pun tak mau berjuang bersamaku. Naas lah aku, aku hanya berjalan dengan kepincangan dan berputar putar sekeliling saja. Sampai ku tahu apa alasannya, ternyata dia sudah memiliki orang lain dihatinya. Ironi! Kutuliskan sebuah puisi, maaf jika puisiku ini tak dirangkum secara baik dan sesuai hukum merangkai puisi yang benar. Cahaya terang dikejauhan Dibalik cendela yang tak pernah terbuka seutuhnya Dibalik bilik yang tak pernah berubah sama sekali Dibalik canda, senyum, marah dan rasa keingintahuan mu terhadapku Dibalik manis atau keruhnya keadaan didalam ruang hampa dengan internet sebagai peyangga dan telepon genggam sebagai sarananya Pertanyaan yang selalu muncul dikepalaku ialah kenapa aku bisa jatuh dipelukanmu? Ku tak tau, sungguh! Siapa dirimu sebenarnya, kau indah, kau baik, kau perhatian i

Waktu

Sumber sudah tertera! "Jangan gengsi, terus kejar mimpi. Setiap kali ragu hinggap, berarti kamu memiliki dua pilihan : mendengar kata setan atau berjuang."  Sebagai manusia yang tumbuh setengah - setengah (bukan berarti kejantanan saya juga, itu tak perlu diragukan! ehehehe) saya bergerak terlalu lamban menyadari terlalu lamban dan berfikir pula terlalu lamban. Parahnya lagi sampai sekarang (mungkin karena kelambanan saya) saya belum memahami benar apa yang dikatakan hidup. Setiap langkah setiap jengkal tanah yang kulalui kutak pernah benar benar ada disana. Saat ini atau dengan siapa. Nampak anak kecil yang sedang menonton tv era 50'an "Cobalah menulis dengan seadanya dirimu, jangan bergurau dengan kejujuran. Tulislah dengan pengalaman yang pernah kau lakukan rasakan dan waktu yang berkurang setiap detiknya" "Itu bukumu maka itu harus kamu" - pidi baiq Hehehe. mungkin atau kadang kalian agak ribet ya membaca tuli