Sebut saja namanya demikian. Beliau bukan penjelajah waktu dengan mesin ajaib, atau hal lain semisal itu. Tidak seperti yang kita bayangkan, wujud penjelajah waktu. Dia mbah sucipto bukan doraemon yang dengan gampangnya. Menjelajahi waktu dengan mesin waktu buatan abad ke-22 yang dia simpan di laci meja belajar nobita. Bukan juga, seperti di sinetron masa kecil kita, yang di ceritakan kurang lebihnya seperti ini; Ada 3 anak yatim piatu yang di asuh oleh dedy miswar. Salah satu dari ketiga anak yatim tersebut memiliki kemampuan atau bakat, bisa merakit mesin waktu dengan komputer tabung. Bukan dan sangat jauh dari ekspetasi kita tentang penjelajah waktu, di film-film barat. Yang menggunakan berbagai media atau akat untuk berpergian di waktu yang mereka inginkan. Beserta berbagai rutinitas efek efek yang tak kalah menakjubkan. Dan memerlukan waktu kurang lebih 3 bulan, untuk dapat menyatu padu, antara efek dan alur cerita. Mbah suipto ngga punya alat itu, tapi beliau menggunak
Hidup untuk belajar. Simple.