Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Cukup lelah untuk merasa salah

Puisi : Penyihir berantai. Mulut mereka berbisa, meracuni yang didekatnya.       Penampilan aduhai, diberi kelebihan yang maha kuasa. Tapi dibuat yang tak seharusnya. Hati mereka teracuni oleh harta, jika tak uang. Maka benda.       Bermuka lebih, lebih dari dua. Muka busuk! Iblis-pun terpikat kepada mereka, apalagi kurcaci, semut-pun terkecoh.       Sungguh kasian mereka, karena mereka kekal di dalamnya. Neraka Entah kenapa diriku belakangan ini merasakan sesuatu yang kurang enak, merasa resah untuk sesuatu yang tak ketahui benar tidaknya. Mungkin kalian mau membaca curhatanku ini, jika tidak maka itu kembali pada keputusan kalian masing-masing. Ini hanya coretanku, sebuah kumpulan kata, menjadi kalimat dan akhirnya terbentuk rapi menjadi paragraf yang kububuhkan dalam internet melalui keputusan hati dan pikiran yang lumayan panjang. Tak lepas dari masalah sosial belakangan ini, dengan headline anak abg yang hamil diluar nikah, anak sd yang dibolehin bawa  motor, at

Disaat aku sendiri

Lucu karena setiap langkah di hidup ini punya arti, tapi setiap kita mencoba mengartikan dari 'arti' itu. Malah kita melupan beberapa hal penting lainnya di hidup ini. Jadi dapat kusimpulkan bahwa, dalam hidup ada suatu hal yang dianggap serius dan ada bermacam hal untuk kita menyampingkan logika dengan berbagai pikiran yang sebenernya kita memberi makan ego dalam diri. Kita memerlukan batas hidup yang dimana kita tak akan menyentuh itu sama sekali. Agar apa? agar hidup kita aman sampai finisnya nanti. HUBUNGAN Aku tipikal manusia yang lebih sering menyalahkan orang lain ketimbang mencari kesalahan diri, mungkin karena kekurangan orang lain lebih hina. Apapun aku koment, bahkan hal tekecil seperti tata letak barang yang rasanya kurang pas aku koment. Memang tak semua koment kuwujudkan dalam bentuk tulisan ada cuma pikiran atau nyindir dengan suara parau. Selama ini aku sadar aku cuma memberi ego diri yang ternyata aku cuma mengumpulkan benalu dalam hati. Aku selalu menca

Moodbaster

Mohon dimaklumi jika tulisan diatas ini terdapat kesalahan dalam pengerjaan, kalau-pun itu benar itu cuma kebetulan. Karena saya sendiri baru mengetahui maksud dari kalimat itu dari wanita kenalan di internet, setelah sesaat dia update status "si A - judul #moodbaster" kurang lebih seperti itu, dan beberapa minggu sesudahnya Breakout yang merupakan salah satu program tv favorit sedang membahas topik #moodboster, Barulah saya mengerti apa itu arti sebenarnya dari kata Moodboster, yaitu mood atau perasaan diri saat ini dan boster atau cara cepatnya. Jadi moodboster adalah cara tercepat mengatasi perasaan diri. Biasanya setiap orang mempunyai moodboster-nya masing-masing ; saya, kamu, dia, ibu, bapak atau para manula memiliki lagu moodbosternya. Moodboster sendiri bisa saya artikan adalah lagu kesukaan yang dimana kita mendengarnya akan menjadi sumringah walau harus terkena badai sekali-pun. Kalok ngomongin lagu, emang dijaman ini lagu bermacam-macam alirannya tapi yang eks

Sudut pandang atheis

Bukan jalan tuhan menyesatkan, tapi karena susut pandang atheis kita yang membuat itu semua terjadi Kalau baca berita belakangan ini, sungguh sangat disayangkan. Agama menjadi buntut ekor kenistaan setiap manusi dibumi. Baik pelaku itu sendiri atau para pembuat berita dusta yang mementingkan visitor ketimbang mutu tulisan dan judul yang salah kaprah, alias ngga ada nyambungnya antara judul dan isi. Saat ini saja di solo lagi genting-gentingnya masalah teroris, para polisi yang biasanya makan gaji gendut sekarang mulai aktif menyuarakan pesan-pesan sinis tentang terorisme. Saya setuju dengan hal ini, sudah saatnya warga solo sadar dan intropeksi diri : Kalok memang saya ngga teroris, apakah salah satu dari keluarga saya ada yang teroris? atau tetangga saya yang bawelnya minta ampun kalau saya menaikan gigi dua di perseneling motor bebek saya? atau Mbah Por penarik becak tua kalau berjalan selalu membungkukkan badannya kedepan, yang menurut opini para warga dia lagi gendong tuyul. Apa